Binatang Yang Dimusnahkan Karena Wabah

Infoslot Manusia dan hewan telah berlama-lama hidup bersebelahan keduanya. Tetapi dekatnya jalinan di antara manusia dengan hewan bawa imbas negatif yang tidak diharap. Beberapa hewan jadi mediator penebaran penyakit membahayakan pada manusia.

Mengakibatkan, banyak hewan yang dibunuh secara massal oleh manusia agar penebaran penyakit itu dapat disetop. Berikut ialah contoh hewan-hewan sebagai korban pembasmian oleh manusia setiap ada pandemi pada sebuah tempat.


Kelelawar


Semenjak permulaan tahun 2020, dunia digemparkan oleh pandemi penyakit Covid-19. Penyakit ini disebabkan karena virus corona yang serang aliran pernafasan. Karena sangat tingginya tingkat penyebaran dan angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini, beberapa negara sampai berlakukan peraturan lockdown untuk batasi penebaran virus.

Walau asal mula virus corona belum juga dijumpai secara tepat, virus ini dipercaya datang dari sebuah pasar di kota Wuhan yang jual daging hewan mentah. Kebenaran kota Wuhan sebagai salah satunya kota pertama kali yang dirundung pandemi Covid-19. Dan kelelawar yang dipasarkan di pasar itu dipercaya jadi awalnya penebaran virus corona ke manusia.

Berita itu lalu membuat beberapa orang di penjuru dunia lain berasa cemas. Mereka sekarang berasa cemas jika kelelawar yang berada di dekat rumah mereka kemungkinan akan jadi mediator penebaran virus corona juga.

Karena sudut pandang itu, temanan kelelawar di beberapa lokasi jadi target pembantaian. Di bulan Maret 2020, pemerintahan kota Solo di Jawa tengah menghancurkan beberapa ratus ekor kelelawar yang dipasarkan di pasar hewan Depok. Kelelawar-kelelawar itu banyak dipasarkan di situ sebab bisa dibuat jadi bahan obar tradisionil.

Ada lebih dari 190 ekor kelelawar yang dibunuh dalam peraturan pemberantasan ini. Kelelawar-kelelawar itu dihilangkan dengan dibakar. Saat sebelum dibakar, kelelawar-kelelawar itu dibius lebih dulu.

Baca juga: Backlink Aktif

Nyamuk


Siapa yag tidak paham nyamuk? Serangga kecil ini demikian dikenali oleh manusia sebagai serangga yang mengusik. Pasalnya nyamuk mempunyai rutinitas untuk hinggap pada manusia dan mengisap darah korbannya.

Nyamuk demikian dibenci oleh manusia karena gigitan serangga ini berasa gatal dan sisa gigitannya terlihat seperti bisul kecil. Dalam kasus yang lebih kronis, nyamuk menjadi mediator penebaran beberapa penyakit beresiko seperti malaria, demam berdarah dengue, chikungunya, dan lain-lain.

Cuman nyamuk betina yang mengisap darah manusia karena nyamuk memerlukan protein pada darah manusia untuk memberikan makan telur-telurnya. Nyamuk jantan di lain faksi tak pernah menggigit manusia sebab bisa hidup dari makan nektar bunga.

Sejauh perjalanan sejarahnya, manusia telah lakukan semua langkah untuk memberantas nyamuk. Dimulai dari menyemprot penghilang serangga sampai menaburi bubuk abate ke air untuk membunuh jentik-jentiknya. Perlakuan protektif seperti memasangkan kawat nyamuk dan obat nyamuk bakar dilaksanakan agar nyamuk tidak menggigit manusia saat tidur.

Walau manusia telah coba semua langkah untuk memberantas nyamuk, kenyataannya nyamuk tetap banyak dijumpai sampai sekarang ini. Karena ukuran yang kecil dan kekuatannya untuk berkembang biak secara cepat, nyamuk juga masih tetap mempunyai komunitas yang berlimpah sampai sekarang ini.


Babi


Di Indonesia, babi bukan hewan yang banyak dimakan karena ada larangan dalam agama Islam. Tetapi beda hal bila kita berbicara masalah beberapa negara yang lain sebagian besar warganya tidak memeluk agama islam. Babi sebagai salah satunya hewan yang terbanyak dimakan di beberapa negara itu.

Babi banyak dimakan karena daging babi mempunyai rasa yang nikmat. Di beberapa negara Barat, daging babi dikenali bernama bacon. Babi termasuk sebagai hewan yang gampang dipiara karena babi dapat hidup cuman dari makan kotoran dan sampah organik beberapa sisa manusia.

Walau demikian, babi di tahun 2009 lalu sempat jadi momok. Pandemi flu babi yang ada di tahun itu jadi pemicunya. Karena pandemi itu, sekitar nyaris 300 ribu orang di penjuru dunia diberitakan wafat.

Walau dinamakan flu babi, penyakit ini aslinya cuman dapat menyebar dari manusia ke manusia. Panggilan flu babi diberi karena virus pemicu penyakit ini mempunyai keserupaan dengan virus flu yang menulari babi.

Terlepas dari hal itu, beberapa orang di beberapa negara telah telanjur menyimpan perasaan takut ke babi. Efeknya, pemerintahan di beberapa negara selanjutnya lakukan pembasmian babi secara massal dengan alasan mengerem penebaran virus ini.

Di Mesir misalnya, ada 300 ribu babi yang dihilangkan sebagai sisi dari kampanye pengendalian flu babi. Mengakibatkan, benturan juga sempat muncul di antara aparatur dengan peternak babi di tempat. Perlakuan pemerintahan Mesir itu ikut dinilai oleh PBB karena tidak terdapat bukti bila babi-babi di negara itu memiliki kandungan virus.


Ayam


Ayam sebagai salah satunya hewan yang terbanyak diternakkan di dunia, tidak kecuali di Indonesia. Argumennya simpel saja. Makanan hasil masakan daging ayam sebagai sajian yang sangat disukai. Ayam mempunyai sistem perawatan yang relatif gampang.

Oleh karena itu, saat ada pandemi flu burung di teritori Asia, kecemasan langsung ada di kelompok khalayak. Flu burung ialah panggilan untuk penyakit seperti flu yang menulari unggas dan manusia. Pandemi ini disebabkan karena virus H5N1.

Flu burung sangat ditakutkan karena sekali penyakit ini menulari unggas pada sebuah peternakan, karena itu unggas-unggas yang berada di peternakan itu dapat alami kematian massal dalam kurun waktu yang sangat singkat. Mengakibatkan, pemilik peternakan juga akan alami rugi yang cukup banyak.

Flu burung jadi momok karena virus ini dapat menyebar dari unggas ke manusia. Penyebaran umumnya terjadi saat seorang menggenggam bangkai unggas tanpa menggunakan peralatan perlindungan.

Agar virus ini tidak menebar terlalu jauh, bangkai ayam yang mati karena virus ini harus dihilangkan dengan dibakar. Peraturan ini selanjutnya tidak cuma dilaksanakan pada ayam yang telah mati, tapi juga ayam yang hidup dan mempunyai potensi jadi mediator.

Kasus pembasmian massal ayam untuk menahan penebaran flu burung baru saja ini terjadi di Jepang di bulan Mei 2021 kemarin. Tidak main-main, jumlah ayam dan bebek yang dihilangkan capai lebih dari sembilan juta ekor.


Kucing



Kucing sebagai hewan yang banyak dipiara oleh manusia. Performanya yang berkesan imut dan manja jadi argumennya. Tetapi bila kita mundur sampai ke periode beratus-ratus tahun lalu, kucing malah pernah jadi hewan yang sangat ditakutkan oleh manusia.

Hal itu disebabkan karena pandemi penyakit Maut Hitam (Black Death) yang menulari Eropa di era ke-17. Pandemi tersebut disebabkan karena kuman penyakit yang menulari tikus. Saat tikus itu digigit oleh kutu penyedot darah, kutu itu dapat menolong menebarkan kuman barusan ke manusia lewat gigitan.

Bila ada seorang yang sampai terkena, karena itu orang itu dapat wafat. Di London, Inggris, jumlah korban meninggal karena pandemi ini sempat capai 1.000 orang /minggunya.

Karena beberapa orang pada periode itu belum tahu proses penebaran penyakit ini, mereka juga menduga jika pandemi ini disebabkan karena hewan-hewan yang berkeliaran dalam kota. Mengakibatkan, hewan-hewan ini juga selanjutnya dibunuh secara massal.

Keseluruhan ada sekitaran 40 ribu ekor anjing dan 200 ribu ekor kucing yang dibunuh di London saat pandemi Maut Hitam masih berjalan. Tetapi perlakuan itu diprediksi cuman makin jadi parah pandemi karena tidak ada kucing mengakibatkan tikus pembawa penyakit ini bisa mengalami perkembangan biak tidak teratasi.

Sumber: AnehDidunia

Post a Comment

Previous Post Next Post